Sejarah Desa Pujon Lor

09.05 Desa Pujon Lor 0 Comments

       Pada awalnya,desa Pujon adalah sebuah hutan belantara tanpa penghuni,hingga pada suatu hari datang seorang pengembara dari sebuah kerajaan jawa tengah yang bernama Ki Ageng Selo .Ki Ageng Selo adalah manusia yang sangat bertaqwa pada sang pencipta,karena ketaqwaanya di seringkali memohon perunjuk dan mendekatkan diri pada sang pencipta dengan cara bertapa dan Memuja.ketaqwaan yang diindikasikan dengan Kebiasaan Ki Ageng Selo dalam melakukan pemujaan,membuatnya dipanggil Paudjan(Pemujaan/orang yang melakukan pemujaan) Disamping terkenal sebagai orang yang bertaqwa,Ki Ageng Selo juga seorang yang memiliki keahlian di bidang seni musik dan seni tari , beliau sangat mahir menari gambyong dan memainkan alat music gamelan. Ki Ageng Selo nampaknya merasa sangat kerasan tinggal di tempat ini, karena tanahnya subur dan berhawa sejuk.Sejak kedatangan Ki Ageng Selo,banyak orang berdatangan dan menetap di daerah Pujon.Ki Ageng Selo dikaruniai dua orang anak yang bernama dewi Nawangsari dan Dewi Maimunah,kedua Anak Ki Ageng Selo tersebut juga pandai menari seperti Ayahnya . Berkat kedekatanya dengan sang pencipta Ki Ageng Selo memiliki kesaktian yang tinggi, konon Ki Ageng Selo dapat berubah menjadi ular dan harimau putih.Disamping itu beliau juga dikenal sebagai orang yang arif dan bijaksana,maka tak heran jika nama Paudjan oleh masyarakat diabadikan sebagai nama desa “Pujon”yang berarti pujaan atau memuja.sebagai penghormatan pada Paudjan ,masyarakat membangun patung dari batu berbentuk gong, dan patung penari tandak di makam Paudjan,karena adanya patung gong yang terbuat dari batu tersebut,tempat di sekitar makam paudjan disebut kampung Watu gong.

0 komentar: